Berita Bola Terbaru , Gol kelas dunia Andik Vermansyah, mengantar tim nasional (timnas)
Indonesia menundukan Singapura, 1-0, di Stadion Nasional Bukit Jalil,
Kuala Lumpur, tadi malam. Hasil ini pun, tidak hanya mematahkan rekor
buruk atas Singapura, akan tetapi sekaligus sedikit mengamankan posisi
timnas Garuda di Grup B AFF Suzuki Cup 2012.
Turun di awal babak kedua menggantikan Elie Aiboy, Andik memang menjadi tenaga baru timnas Garuda. Kecepatan serta kegesitannya menyisir barisan pertahanan The Lions, julukan timnas Singapura, kerap merepotkan skuad asuhan Radojko Avramovic. Sampai-sampai untuk menghentikan Andik, pelanggaran keras pun dilakukan pemain belakang lawan.
Terbukti, untuk menghentikan penyerang Persebaya Surabaya tersebut, salah satu pemain belakang Singapura, Muhammad Irwan Shah, harus diganjar kartu merah pada menit ke- 65. Tekel keras yang dilakukan pemain bernomor punggung 20 tersebut, membuatnya harus mendapatkan kartu kuning kedua.
Bermain dengan sepuluh pemain, Singapura pun mulai merapatkan barisan pertahanan. Akan tetapi, setelah terus menurun mendapatkan tekanan, gawang Singapura yang dikawal Mohamad Izwan Mahbud harus jebol juga. Sepakan spektakuler Andik dari luar kota penalti pada menit ke- 87, mengalir deras menghujam gawang Singapura.
“Itu hanya kebetulan saja. Coach Fabio (asisten pelatih timnas Indonesia) sebelum laga lawan Singapura sudah memberikan latihan tendangan bebas. Saya bersukur tentunya. Walau saya menilai sebenarnya gol itu kebetulan saja, senang hasil latihan kemarin bisa keluar,” ungkap Andik, setelah laga usai.
Walau menilai gol yang dilakukannya hanya kebetulan saja, Andik mendedikasikan gol dan kemenangan timnas Garuda untuk seluruh masyarakat Indonesia. Dan dirinya menambahkan, kemenangan yang membuat timnas Garuda berhasil mengumpulkan empat poin dan berpeluang melangkah ke babak selanjutnya, sebagai bukti tim ini layak masuk dan membela timnas Garuda.
“Sungguh saya sangat bersukur akhirnya bisa mengalahkan Singapura dan mampu mematahkan rekor tidak pernah menang. Saya dedikasikan gol dan kemenangan tersebut untuk masyarakat Indonesia. Terutama yang selama ini membenci timnas,” jelas penyerang berusia 21 tahun tersebut.
“Artinya adalah, ini kerja keras semua pelatih dan semua tim ofisial yang ada di tubuh timnas. Dengan hasil dari kerja keras ini, dimana kami selalu diremehkan Alhamdulilah kami diberikan kemangan. Allah tidak diam,” sambung Andik.
Ditanya tanggapannya soal performa cemerlang Andik, mantan pelatih Semen Padang (SP) tersebut seolah tidak mau memberikan penilaian khusus. Baginya, seluruh pemain bagus. Dan kemenangan pertama yang diraih timnas Garuda di Piala AFF tahun ini, juga hasil kerja keras tim bukan individual.
Jika dilihat dari pertandingan pertama timnas Garuda yang di tahan imbang 2-2 oleh Laos, Minggu (25/11), terlihat ada peningkatan di skuad asuhan Nil. Apakah hal itu dikarenakan adanya perombakan komposisi pemain dari pertandingan sebelumnya? Nil enggan menilai hal itu sebagai salah satu faktor.
Walau Nil tidak mau menyatakan hal itu sebagai salah satu faktor, bisa dilihat jika ada perombakan di tim utama pada pertandingan perdana. Bambang ‘Bepe’ Pamungkas dan Andik dimasukan pada babak kedua menggantikan Rachmat dan Elie. Sementara dua pemain lain ada Fachrudin dan Vendry Mofu, yang menggantikan Handi Ramdhan dan Tonnie Cussel yang cedera.
“Saya melihat hal itu bukan jadi faktor utama. Karena saya melihat semua pemain memiliki kontribusi yang sama, hak yang sama di dalam tim. Kami hanya melihat ini semua menjadi bagian dari cara bermain kami. Dimana kami akhirnya bisa memanfaatkan peluang yang ada,” jelas Nil.
Sama seperti Andik, Nil pun mendidikasikan kemenangan tersebut untuk seluruh masyarakat Indonesia. Walau sebenarnya masih ada laga terakhir kontra Malaysia, Sabtu (1/12), pelatih berusia 42 tahun tersebut menilai jika pemain-pemain yang ada di dalam tubuh timnas Garuda memang pemain-pemain yang layak membela panji-panji Merah Putih.
Turun di awal babak kedua menggantikan Elie Aiboy, Andik memang menjadi tenaga baru timnas Garuda. Kecepatan serta kegesitannya menyisir barisan pertahanan The Lions, julukan timnas Singapura, kerap merepotkan skuad asuhan Radojko Avramovic. Sampai-sampai untuk menghentikan Andik, pelanggaran keras pun dilakukan pemain belakang lawan.
Terbukti, untuk menghentikan penyerang Persebaya Surabaya tersebut, salah satu pemain belakang Singapura, Muhammad Irwan Shah, harus diganjar kartu merah pada menit ke- 65. Tekel keras yang dilakukan pemain bernomor punggung 20 tersebut, membuatnya harus mendapatkan kartu kuning kedua.
Bermain dengan sepuluh pemain, Singapura pun mulai merapatkan barisan pertahanan. Akan tetapi, setelah terus menurun mendapatkan tekanan, gawang Singapura yang dikawal Mohamad Izwan Mahbud harus jebol juga. Sepakan spektakuler Andik dari luar kota penalti pada menit ke- 87, mengalir deras menghujam gawang Singapura.
“Itu hanya kebetulan saja. Coach Fabio (asisten pelatih timnas Indonesia) sebelum laga lawan Singapura sudah memberikan latihan tendangan bebas. Saya bersukur tentunya. Walau saya menilai sebenarnya gol itu kebetulan saja, senang hasil latihan kemarin bisa keluar,” ungkap Andik, setelah laga usai.
Walau menilai gol yang dilakukannya hanya kebetulan saja, Andik mendedikasikan gol dan kemenangan timnas Garuda untuk seluruh masyarakat Indonesia. Dan dirinya menambahkan, kemenangan yang membuat timnas Garuda berhasil mengumpulkan empat poin dan berpeluang melangkah ke babak selanjutnya, sebagai bukti tim ini layak masuk dan membela timnas Garuda.
“Sungguh saya sangat bersukur akhirnya bisa mengalahkan Singapura dan mampu mematahkan rekor tidak pernah menang. Saya dedikasikan gol dan kemenangan tersebut untuk masyarakat Indonesia. Terutama yang selama ini membenci timnas,” jelas penyerang berusia 21 tahun tersebut.
“Artinya adalah, ini kerja keras semua pelatih dan semua tim ofisial yang ada di tubuh timnas. Dengan hasil dari kerja keras ini, dimana kami selalu diremehkan Alhamdulilah kami diberikan kemangan. Allah tidak diam,” sambung Andik.
Ditanya tanggapannya soal performa cemerlang Andik, mantan pelatih Semen Padang (SP) tersebut seolah tidak mau memberikan penilaian khusus. Baginya, seluruh pemain bagus. Dan kemenangan pertama yang diraih timnas Garuda di Piala AFF tahun ini, juga hasil kerja keras tim bukan individual.
Jika dilihat dari pertandingan pertama timnas Garuda yang di tahan imbang 2-2 oleh Laos, Minggu (25/11), terlihat ada peningkatan di skuad asuhan Nil. Apakah hal itu dikarenakan adanya perombakan komposisi pemain dari pertandingan sebelumnya? Nil enggan menilai hal itu sebagai salah satu faktor.
Walau Nil tidak mau menyatakan hal itu sebagai salah satu faktor, bisa dilihat jika ada perombakan di tim utama pada pertandingan perdana. Bambang ‘Bepe’ Pamungkas dan Andik dimasukan pada babak kedua menggantikan Rachmat dan Elie. Sementara dua pemain lain ada Fachrudin dan Vendry Mofu, yang menggantikan Handi Ramdhan dan Tonnie Cussel yang cedera.
“Saya melihat hal itu bukan jadi faktor utama. Karena saya melihat semua pemain memiliki kontribusi yang sama, hak yang sama di dalam tim. Kami hanya melihat ini semua menjadi bagian dari cara bermain kami. Dimana kami akhirnya bisa memanfaatkan peluang yang ada,” jelas Nil.
Sama seperti Andik, Nil pun mendidikasikan kemenangan tersebut untuk seluruh masyarakat Indonesia. Walau sebenarnya masih ada laga terakhir kontra Malaysia, Sabtu (1/12), pelatih berusia 42 tahun tersebut menilai jika pemain-pemain yang ada di dalam tubuh timnas Garuda memang pemain-pemain yang layak membela panji-panji Merah Putih.
Posting Komentar